Laporan Praktikum Bioteknologi Mentega

 LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL MENTEGA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran biologi


Disusun Oleh:

Fadilaturrohmah

Lian Anis Al Afadz

Lutfiyah Ibrohim

Mar’atus Zuhriyah

Tri Dwi Purwati

Windi Cahyani


MADRASAH ALIYAH MAFATIHUL HUDA CIPARI

2021


 

LEMBAR PENGESAHAN


Disusun oleh: Kelompok 4

1. Fadilaturrohmah

2. Lian Anis Al Afadz

3. Lutfiyah Ibrohim

4. Mar’atus Zuhriyah

5. Tri Dwi Purwati

6. Windi Cahyani





                                                                                                                                   Cipari, 29 Maret 2021


Mengetahui,

Guru mata pelajaran biologi                                                                                     Kelompok 4




Muhammad Maemun, S.Pd.Si          Fadilaturrohmah





KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt, dengan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat meyelesaikan laporan hasil praktikum ini dengan judul “Laporan Hasil Praktikum Bioteknologi Konvensional Mentega” dengan sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Adapun laporan hasil praktikum ini kami susun guna memenuhi salah satu tugas mata pelajaran biologi. Dan tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Maemun, S.Pd.Si. Selaku guru pengampu mata pelajaran biologi yang telah membimbing kami. 

Meski laporan hasil praktikum ini sudah terselesaikan kami selaku penyusun sadar bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi penulisan, bahasa, serta jauh dari apa yang kami harapkan. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Dari hasil penyusunan laporan hasil praktikum ini, diharapkan baik penyusun maupun pembaca dapat memahami “Bioteknologi Konvensional Mentega”. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Semoga laporan hasil praktikum ini dapat berguna bagi kita semua.

 

Cipari, 25 Maret 2021



                                                        Tim Penyusun  





DAFTAR ISI


Halaman Judul ..................................................................... i

Lembar Pengesahan .......................................................... ii

Kata Pengantar  ................................................................... iii

Daftar Isi ................................................................................ iv

Daftar Tabel .......................................................................... v

BAB I Pendahuluan ............................................................. 1

1. Latar Belakang ............................................................ 1

2. Rumusan Masalah ...................................................... 1

3. Tujuan Praktikum ....................................................... 2

4. Manfaat Praktikum .................................................... 2

BAB II Tinjauan Pustaka .................................................... 3

1. Pengertian Bioteknologi ............................................ 3

2. Jenis-Jenis Bioteknologi ...........................................   3

3. Penerapan Bioteknologi Dalam Bidang Pangan . 4

4. Bioteknologi Konvensional Mentega ..................... 5

BAB III Metodologi Penelitian .......................................... 8

1. Waktu Dan Tempat ....................................................  8

2. Alat Dan Bahan ............................................................ 8

3. Prosedur Pembuatan ................................................. 9

BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan ................... 11

1. Hasil Penelitian ........................................................... 11

2. Pembahasan ................................................................. 12

BAB V Penutup ..................................................................... 16

1. Kesimpulan ..................................................................  16

2. Saran .............................................................................. 16

Daftar Pustaka ..................................................................... 17

Lampiran ............................................................................... 18






DAFTAR TABEL


Tabel 2.1 Produk bioteknologi konvensional dengan

mikroorganisme ................................................................ 4

Tabel 2.2 Contoh bioteknologi modern dan

 kegunaannya ................................................................ 4

Tabel 3.1 Alat dan kegunaan pada praktikum mentega 

yang digunakan Di sekolah ........................................... 8

Tabel 3.2 Alat dan kegunakan pada praktikum mentega yang

digunakan di rumah Tri Dwi Purwati .......................... 8

Tabel 3.3 Bahan dan kegunaan yang digunakan pada 

praktikum mentega  .......................................................... 9

Tabel 4.1 Hasil praktikum mentega percobaan pertama .................................................................................................. 10

Tabel 4.2 Hasil praktikum mentega percobaan kedua  .................................................................................................. 11




BAB I

PENDAHULUAN


1. Latar Belakang

Biologi merupakan suatu ilmu yang berdekatan dengan kehidupan kita sehari-hari. Biologi merupakan suatu penghubung dari semua ilmu alam dan juga sebagai ilmu yang mempertemukan ilmu alam dan ilmu sosial. Salah satu pokok pembahasan dalam ilmu biologi adalah bioteknologi. Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim dan alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Bioteknologi digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena perkembangbiakannya relatif cepat, mudah dimodifikasi, dan mampu memproses bahan baku lebih cepat untuk menghasilkan produk baru. Bukti tersebut dapat diperkuat dengan adanya bir, fermentasi anggur, pembuatan roti, yoghurt, keju, dan mentega yang sudah diproduksi oleh manusia.

Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia. Dalam susu terdapat berbagai gizi yang diperlukan oleh pertumbuhan anak. Susu dapat diolah menjadi berbagai jenis produk susu dan hal itu berkembang sejalan dengan berkembangnya teknologi dibidang teknologi pangan. 

Mentega adalah produk yang terbuat dari lemak susu dimana dapat ditambahkan garam untuk mendapatkan rasa yang lebih baik dan untuk menjaga mutu. Mentega biasanya digunakan sebagai olesan roti dan biskuit, sebagai perantara lemak di beberapa resep roti dan masakan, bahkan, terkadang digunakan sebagai bahan untuk menggoreng. Mentega dibuat dengan menggunakan susu sapi murni dengan mikroorganisme lactobacillus casei shirota strain yang telah dipasteurisasi dan diambil lemaknya yang berupa krim untuk dilanjutkan dalam proses pembuatan mentega. Berikut akan kami paparkan mengenai hasil praktikum pembuatan biteknologi konvensional mentega. 


2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang hasil praktikum, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam praktikum ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?

2. Apa saja jenis-jenis bioteknologi?

3. Bagaimana penerapan bioteknologi dalam bidang pangan?

4. Apa yang dimaksud bioteknologi konvensional mentega?


3. Tujuan Praktikum 

Untuk menjawab permasalahan di atas, adapun tujuannya yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian bioteknologi.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis bioteknologi

3. Untuk mengetahui tentang mentega.

4. Untuk mengetahui tentang bioteknologi mentega.


4. Manfaat Observasi

Berdasarkan tujuan yang dicapai dalam praktikum ini, manfaat yang diharapkan antara lain:

1. Bagi penulis

Menambah pengetahuan dan wawasan biologi mengenai salah satu penerapan bioteknologi konvensional mentega.

2. Bagi pendidikan

Bisa menambah referensi dalam praktikum bioteknologi salah satunya yaitu praktikum bioteknologi mentega.





BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


1. Pengertian Bioteknologi

Bioteknologi berasal dari tiga kata dalam bahasa latin, yaitu bios berarti hidup, tecno berarti penerapan, dan logos  berarti ilmu. Bioteknologi adalah ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip penerapan biologi. Bioteknologi ini merupakan cabang dari biologi yang khusus mempelajari cara memanfaatkan makhluk hidup dalam proses produksi untuk menghasilkan makhluk hidup, barang, dan jasa. Bioteknologi merupakan usaha terpadu ilmu pengetahuan, seperti mikrobiologi, genetika, biokimia, sitologi, dan biologi molekuler untuk mengolah bahan baku dengan bantuan mikroorganisme, sel, atau komponen selulernya yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan sehingga menghasilkan barang dan jasa. Prinsip dasar dari bioteknologi adalah memanipulasi atau merekayasa bahan hayati dengan unsur teknologi untuk menghasilkan produk atau jasa yang bisa digunakan bagi kebutuhan manusia.

Ciri-ciri utama bioteknologi sebagai berikut:

a. Adanya agen biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan, atau hewan.

b. Adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri.

c. Produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.


2. Jenis-Jenis Bioteknologi

Secara umum bioteknologi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvesional adalah praktek bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan peralatan yang sederhana, tanpa ada rekayasa genetika. 

Ciri-ciri bioteknologi konvensional adalah sebagai berikut:

a. Masih menerapkan teknik-teknik biologi, bioteknologi, dan rekayasa genetika yang terbatas.

b. Masih menggunakan mikroorganisme seadanya, belum mengembangkan teknik sampai tingkatan molekuler yang terarah.

c. Belum sepenuhnya steril (bebas dari mikroba yang tidak diinginkan).

d. Jumlah produknya relatif sedikit, serta kualitasnya belum terjamin.

Dalam kehidupan terdapat penerapan bioteknologi yang telah diterapkan oleh masyarakat. Berikut beberapa contoh produk dari bioteknologi konvensional beserta dengan mikoorganismenya sebagai berikut:

Tabel 2.1 Produk bioteknologi konvensional dengan mikroorganisme

No

Nama Produk

Mikroorganisme

1

Tempe

Rhizopus sp.

2

Yogurt

Lactobacillus burgarius

3

Mentega

Lactobacillus casei shirota stain

4

Nata de coco

Acetobacter xylinum

 

b. Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang didasarkan pada penelitian ilmiah yang terukur, tercatat, dan teliti. Alat yang digunakan sehingga produk yang dihasilkan berkualitas dan banyak jumlahnya. Berikut contoh bioteknologi modern dan kegunaannya sebagai berikut:

Tabel 2.2 Contoh Bioteknologi Modern Dan Kegunaannya

No

Nama Produk

Kegunaan

1

Hormon insulin

Mengontrol kadar gula dalam darah (diabetes mellitus)

2

Vaksin

Meningkatkan kekebalan tubuh

3

Antibodi monoklonal

Menyerang dan membunuh sel tumor atau kanker

4

interferon

Melawan  infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan


3. Penerapan  Bioteknologi Dalam Bidang Pangan

Penerapan bioteknologi dalam kehidupan salah satunya yaitu dalam bidang pangan. Bioteknologi dalam produksi bahan pangan menggunakan mikroorganisme untuk mengubah bahan pangan menjadi  bentuk lain melalui proses fermentasi. Produk-produk makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya tempe, kecap, yogurt, mentega, dan nata de coco.

 

4. Bioteknologi Konvensional Mentega

a. Pengertian Mentega

Menurut KBBI mentega adalah lemak kental, lunak, terbuat dari susu (biasanya digunakan untuk membuat kue, memasak, atau sebagai kelengkapan memakan roti). Mentega adalah produk makanan berbentuk padat lunak  yang dibuat dari lemak atau krim susu atau campurannya, dengan atau tanpa penambahan garam (NACI) atau bahan lain yang diizinkan, serta minimal mengandung 80% lemak susu. Selain garam dapur, mentega juga dapat ditambahkan vitamin, zat pewarna dan bahan pengawet. Mentega mengandung sejumlah asam butirat, asam laurat, dan asam linoleat. Asam butirat dapat digunakan oleh usus besar sebagai sumber energi, juga dapat berperan sebagai senyawa antikarsinogenik (antikanker). Asam laurat merupakan asam lemak berantai sedang yang memiliki potensi sebagai antimikroba dan antifungi. Asam linoleat pada mentega dapat memberikan perlindungan terhadap serangan kanker.


b. Mikroorganisme Yang Berperan

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme dapat menjadi bahan pangan ataupun mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain. Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme lactobacillus casei shirota stain. Bakteri tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya. Susu diberi citra rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Bakteri lactobacillus casei Shirota stain sangat berperan penting dalam pembuatan mentega. Bakteri ini memakan laktosa pada susu dan merubahnya menjadi asam laktat. Laktosa mudah dirubah menjadi asam laktat oleh bakteri pembentuk asam laktat seperti lactobacillus casei Shirota stain. Adanya asam laktat susu menjadi asam. Bakteri asam laktat dapat memfementasi laktosa sehingga menimbulkan susu menjadi kental dan terjadinya cairan yang terpisahkan dari proteinnya.    

 

c. Proses Fermentasi

Fermentasi adalah proses perubahan enzimatik secara anaerob yang berasal dari senyawa organik kompleks menjadi produk yang lebih sederhana. Proses fermentasi dalam pembuatan mentega dibatu dengan bakteri asam laktat yang terdapat dalam yakult yaitu bakteri lactobacillus casei shirota strain. Proses fermentasi ini berlangsung Ketika susu yang sudah dimasukkan bakteri asam laktat yaitu lactobacillus casei shirota strain bekerja ketika susu sedang di dinginkan di dalam kulkas selama 9 hari. Proses fermentasi ini digunakan untuk menghasilkan sour cream dan skim.


d. Manfaat Mentega Dan Kandungan Nutrisinya

Mentega mengandung vitamin yang bermanfaat bagi tubuh seperti vitamin A dan vitamin K, selain itu masih banyak nutrisi lain seperti protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi dan masih banyak lagi. Berikut adalah manfaat dan kandungan nutrisi mentega:

a) Mencegah infeksi jamur

Mentega kaya akan asam laurat yang berfungsi untuk mencegah infeksi jamur pada tubuh. Selain itu, makanan ini juga berguna untuk mencegah terhadap infeksi seperti candida dan kurap. Oleh karena itu, mengkonsumsi mentega dalam jumlah yang tepat akan menguntungkan bagi kesehatan.

b) Vitamin A

Menyehatkan mata karena kaya akan vitamin A. Di samping itu, mengkonsumsi mentega juga bermanfaat untuk mencegah penyakit tiroid dan mengatasi masalah ketidakseimbangan hormon.

c) Kesehatan kulit

Lemak jenuh yang terkandung dalam mentega dapat membuat kulit halus dan lembut. Bahkan, mentega juga berkhasiat mencegah berbagai masalah kulit seperti jerawat dan noda hitam pada wajah. 

d) Sumber antioksidan 

Mentega berguna untuk melindungi tubuh dari perusakan sel akibat radikal bebas. Selain itu, mengkonsumsi mentega juga dapat mencegah melemahnya arteri dan saraf. Kehadiran mentega juga diyakini dapat membangun sistem kekebalan tubuh menjadi lebih kuat.

e) Sumber Vitamin K

Manfaat mentega selanjutnya yaitu dapat mengobati masalah seperti osteoporosis dan arthritis karena mentega mengandung vitamin k.

f) Mencegah penyakit kronis

Lemak jenuh yang terdapat di dalam mentega membantu mencegah pembekuan darah dan tumor. Kandungan lemak ini juga dapat mencegah berbagai jenis kanker.



 

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN


1. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum pembuatan mentega dilaksanakan dua kali percobaan, dengan waktu dan tempat sebagai berikut:

a. Praktikum pertama dilaksanakan pada Senin, 01 Maret 2021 pada pukul 11.15 wib yang bertempat di MA Mafatihul Huda Cipari dan dilanjutkan di rumah Tri Dwi Purwati Desa Serang pada Selasa, 02 Maret 2021.

b. Praktikum kedua dilaksanakan pada Kamis, 18 Maret 2021 pada pukul 11.30 wib yang bertempat di MA Mafatihul Huda Cipari dan dilanjutkan di rumah Tri Dwi Purwati Desa Serang pada Sabtu, 27 Maret 2021.


2. Alat dan Bahan

a. Alat 

Alat yang digunakan pada praktikum pembuatan mentega dapat dilihat pada tabel 3.1 dan tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.1 Alat Dan Kegunaan Pada Praktikum Mentega Yang Digunakan Di Sekolah

Tabel 3.2 Alat Dan Kegunaan Pada Pembuatan Mentega Di Rumah Tri Dwi Purwati

 

b. Bahan 

Bahan yang digunakan pada praktikum pembuatan mentega pada tabel 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.3 bahan dan kegunaan pada praktikum pembuatan mentega

No

Nama Bahan

Kegunaan

1

Susu sapi murni

Sebagai bahan dasar pembuatan mentega

2

Yakult

Sebagai mikroorganisme dalam pembuatan mentega yaitu bakteri lactobacillus casei shirota strain


 


3. Prosedur Pembuatan

Langkah-langkah pembuatan mentega sebagai berikut:

a. Susu sapi murni dari peternak, dipasteuriasi (dimasak) terlebih dahulu sampai suhu mencapai 65°C. Lalu matikan kompor.

b. Turunkan suhu susu mencapai 32°C.

c. Beri yakult sesuai takaran (untuk 500ml susu murni yaitu 2 sendok makan) dan aduk hingga rata.

d. Lalu, pindahkan susu ke dalam plastik. Kemudian, simpan di dalam kulkas dengan suhu 4-7°C.

e. Diamkan di kulkas selama 9 hari. Sampai terlihat sour cream dan skim yang terpisah.

f. Ambil sour cream dan pisahkan dengan skimnya, tampung dalam gelas sampai skimnya habis.

g. Pindahkan sour cream ke dalam wadah baskom stenlis.

h. Nyalakan mixer lalu kocok perlahan. Sour cream yang dikocok selama 5 menit akan semakin bervolume dan pada tahap ini sudah dinamakan whipped cream.

i. Lanjutkan pengocokan whipped cream, sampai terlihat membran sel pelindumg  lemak dan akan terpisah dengan bagian susu. Dan whipped cream tadi akan bergranul dan kasar. Proses pengocokan ini akan membuat lemak akan semakin banyak yang keluar dan semakin menyatu. 

j. Setelah itu, hentikan proses pengocokan.

k. Pisahkan butter dan butter milk menggunakan sarigan, tekan butter menggunakan spatula untuk mengeluarkan butter milk. 

l. Tambahkan garam dan uleni sampai rata.

m. Siapkan air es, lalu cuci mentega dengan air es untuk memperlambat proses ketengikan dan lakukan dengan cepat.

n. Mentega siap digunakan.




 

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Pengamatan

Berikut ini adalah hasil ptaktikum teknologi pengolahan susu yaitu mentega didapatkan data tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Praktikum Mentega Percobaan Pertama

Tabel 4.2 Hasil Praktikum Mentega Percobaan Kedua

2. Pembahasan

Berdasarkan praktikum pembuatan mentega yang telah kami lakukan, berikut hasil praktikum pembuatan mentega sebagai berikut:

1. Praktikum Pembuatan Mentega Pertama

Berdasarkan hasil praktikum pada pembuatan mentega didapatkan berat produk mentega adalah 100 gram dengan presentase produk adalah 15,8%. Produk memiliki warna putih kekuningan, rasa tawar, aroma khas mentega, tekstur yang lembut, dan mempunyai kenampakan yang menarik. 

Pembuatan mentega dibuat dengan bahan dasar susu uht dan yakult sebagai mikroorganismenya yaitu lactobacillus casei shirota strain. Proses pembuatan mentega diawali dengan susu yang dimasak dan ketika susu sudah panas masukkan yakult. Proses pasteurisasi dalam pembuatan mentega digunakan untuk mencari sour cream. Proses selanjutnya yaitu pendinginan susu di dalam kulkas selama 24 jam. Proses pendinginan digunakan untuk menghasilkan sour cream dan skim. Proses selanjutnya penyaringan antara antara sour cream dan skim. Proses ini bertujuan untuk memisahkan sour cream dari skim. Proses selanjutnya yaitu pengocokan sour cream yaitu untuk memisahkan lemak susu dan ketika proses pengocokan dilanjutkan maka akan menghasilkan mentega. Proses selanjutnya yaitu penambahan garam. Hal ini dilakukan untuk menjaga mutu dan memperlambat ketengikan. Proses selanjutnya yaitu pendinginan mentega selama 2 jam.

Fungsi susu pada pembuatan mentega adalah sebagai bahan baku utama. Mentega dapat dibuat dari lemak susu hewani yang beasal dari susu hewan mamalia. Lemak susu dapat dibiarkan menjadi asam secara spontan atau dapat diasamkan dengan penambahan pupukan bakteri asam laktat pada lemak susu yang telah dipasteurisasi, sehingga memungkinkan terjadi proses fermentasi.

Fungsi garam dalam proses pembuatan mentega yaitu sebagai citra rasa mentega dan untuk menjaga dari ketengikan mentega hingga mentega dapat bertahan lebih lama.

Dalam praktikum pembuatan mentega yang pertama, kami mengalami kegagalan. Hal ini dikarenakan susu yang digunakan itu susu uht dan ketika dipasteuriasi suhu susu tersebut telalu tinggi sehingga menghasilkan gumpalan susu dan air. Sehingga ketika susu yang telah dipasteurisasikan itu didinginkan di dalam kulkas, maka tidak akan terjadi perubahan apapun. Dan ketika gumpalan itu dikocok (mixer), dan hasil dari kocokan itu akan menghasilkan mentega yang tidak terlalu padat. Dan ketika mentega yang didapat itu diolah akan menghasilkan minyak sedikit dan setelah itu menteganya rusak dan berubah menjadi cair. Dan ada sumber yang mengatakan bahwa kegagalan itu terjadi karena salah memakai susu. Susu yang digunakan dalam pembuatan mentega yaitu susu murni langsung dari peternak, seperti sapi, kambing, dan kerbau. 

   

2. Praktikum Pembuatan Mentega Kedua

Berdasarkan hasil praktikum pada pembuatan mentega kedua didapatkan berat produk mentega sebesar 100 gram dengan presentase produk adalah 15,8%. Produk memiliki warna kuning, rasa tawar, aroma khas mentega, tekstur yang lembut, dan mempunyai kenampakan yang menarik. 

Pembuatan mentega dibuat dengan bahan dasar susu sapi murni dari peternak dan yakult sebagai mikroorganismenya yaitu lactobacillus casei shirota strain atau bakteri asam laktat. Proses pembuatan mentega diawali dengan susu yang dipasteurisasi (dimasak) hingga susu mencapai suhu 65°C. Proses pasteurisasi dalam pembuatan mentega digunakan untuk membuat susu menjadi panas dan utuk diberi yakult. Proses selanjutnya yaitu susu didinginkan hingga suhu mencapai 32°C. Pada tahap ini susu yang sudah dingin diberi yakult sebagai bakteri dan diaduk sampai rata. Proses selanjutnya yaitu pendinginan susu di dalam kulkas selama 9 hari. Proses pendinginan digunakan untuk menghasilkan sour cream dan skim. Proses selanjutnya penyaringan antara antara sour cream dan skim. Proses ini bertujuan untuk memisahkan sour cream dari skim. Proses selanjutnya yaitu pengocokan sour cream yaitu untuk menhasilkan whipped cream. Dan proses pengocokan terhadap whipped cream terus dilakukan sampai menghasikkan butter (mentega) dan butter milk. Proses selanjutnya pemisahan antara butter dan butter milk. Proses selanjutnya yaitu penambahan garam. Hal ini dilakukan untuk menjaga mutu dan memperlambat ketengikan. Proses selanjutnya yaitu mentega yang telah dihasilkan dicuci menggunakan air es. Hal ini digunakan untuk menghilangka bakteri yang masih ada dalam mentega tersebut.

Fungsi susu sapi murni pada pembuatan mentega adalah sebagai bahan baku utama. Mentega dapat dibuat dari lemak susu hewani yang berasal dari susu hewan mamalia. Lemak susu dapat dibiarkan menjadi asam secara spontan atau dapat diasamkan dengan penambahan pupukan bakteri asam laktat pada lemak susu yang telah dipasteurisasi, sehingga memungkinkan terjadi proses fermentasi.

Fungsi whipped cream adalah sebagai bahan pembuatan mentega. Whipped cream didapatkan dari susu yang telah dipasteurisasi, diberi bakteri asam laktat, dan juga didinginkan dikulkas selama 5-14 hari sampai terlihat pemisahan antara sour cream dan skim. Sour cream yang dikocok terus menerus inilah yang disebut dengan whipped cream. 

Proses pengocokan yaitu proses yang digunakan untuk menghasilkan bakal mentega dari susu dengan cara pengocokan menggunakan mixer hingga terjadi pemisahan antara bakal mentega (butter) dengan butter milk. Selama proses pengocokan, krim susu yang dikocok mengalami perubahan, yaitu krim kocok yang lembut, krim kocok yang agak kaku, dan yang terakhir adalah pemisahan antara granula kuning dan bakal jadi mentega dalam butter milk.

Fungsi garam dalam proses pembuatan mentega yaitu sebagai citra rasa mentega dan untuk menjaga dari ketengikan mentega hingga mentega dapat bertahan lebih lama.

Proses pencucian mentega yang sudah jadi dilakukan sebanyak tiga kali dan menggunakan air dingin atau air. Pencucian dengan air dingin bertujuan untuk membersihkan mentega dari komponen susu lainnya seperti skim dan untuk lebih memadatkan lemak susu hasil pengocokan. Pencucian sebanyak tiga kali bertujuan untuk mengoptimalisasi pendapatan bakal mentega.selain itu, pencucian mentega juga digunakan untuk menghilangkan rasa asam. 

Dalam praktikum pembuatan mentega yang kedua, kami mengalami kegagalan. Hal ini dikarenakan susu yang digunakan itu susu uht dan ketika dipasteuriasi suhu susu tersebut telalu tinggi sehingga menghasilkan gumpalan susu dan air. Sehingga ketika susu yang telah dipasteurisasikan itu didinginkan di dalam kulkas, maka tidak akan terjadi perubahan apapun. Dan ketika gumpalan itu dikocok (mixer), dan hasil dari kocokan itu akan menghasilkan mentega yang tidak terlalu padat. Dan ketika mentega yang didapat itu diolah akan menghasilkan minyak sedikit dan setelah itu menteganya rusak dan berubah menjadi cair. Dan ada sumber yang mengatakan bahwa kegagalan itu terjadi karena salah memakai susu. Susu yang digunakan dalam pembuatan mentega yaitu susu murni langsung dari peternak, seperti sapi, kambing, dan kerbau. 



 

BAB V

PENUTUP


1. Kesimpulan

Bioteknologi ini merupakan cabang dari biologi yang khusus mempelajari cara memanfaatkan makhluk hidup dalam proses produksi untuk menghasilkan makhluk hidup, barang, dan jasa. Bioteknologi dibedakan mejadi dua, yaitu bioteknologi konvesional dan bioteknologi modern. Salah satu contoh dari bioteknologi konvensional yaitu mentega. Mentega adalah produk makanan berbentuk padat lunak  yang dibuat dari lemak atau krim susu ditambah dengan bakteri. Dalam pembuatan mentega melewati tahap yaitu pasteurisasi, pendinginan, pemisahan, pengocokan, dan pendinginan.

 

2. Saran 

Dalam pembuatan mentega kita harus memperhatikan bahan dasarnya terlebih dahulu. Selain itu, perhatikan suhu ketika pasteurisasi yaitu sekitar 65° c, ketika akan memasukkan bakteri suhunya sekitar 32°-25° c, dan ketika dalam kulkas suhu sekitar 4-7° c. 




 

DAFTAR PUSTAKA


Buku:

Harjaningrum, Aprilia. dkk. 2021. Strategi Khusus Menghadapi Ujian Satuan Pendidikan Ipa Biologi SMP/MTs. Jawa Tengah: Viva Pakarindo.

Kirana, Candra. dkk. 2021. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII. Jawa Tengah: Viva Pakarindo.


Website:


Catatanku hari ini. 2015. Bioteknologi Konvensional Mentega [online] Tersedia:

http://isroinbadriyah.blogspot.com/2015/02/bioteknologi-konvensional-mentega.html?m=1 [diakses 27 Februari 2021]

Pharmacy.  2018. Makalah bioteknologi konvensional mentega [online] Tersedia: http://www.pharmacy.my.id/2018/05/makalah-bioteknologi.html?m=1 [diakses 26 Februari 2021]

Bae. Aan. 2016. Bioteknologi mentega.docx [online] Tersedia: https://id.scribd.com/document/323548080/MAKALAH-BIOTEKNOLOGI-MENTEGA-docx [diakses 27 Februari 2021]


Narasumber:

Ibu Nisa Karima






LAMPIRAN


Bahan pembuatan mentega

Bahan setelah dikeluarkan dari kulkas

Pemisahan sour cream dan skim

Hasil pemisahan sour cream dan skim

Mentega dan butter milk






Komentar

Postingan Populer